Bungo - Belum lama ini ratusan masyarakat Dusun Bedaro, Kabupaten Bungo melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Desa Dusun Bedaro. Masyarakat meminta pihak pemerintah desa untuk lebih transparan dalam penetapan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun dana lainnya. Aksi unjuk rasa dilakukan dipicu dari ketidak puasan masyarakat terhadap penerima BLT yang hanya 21 orang. Selanjutnya, masyarakat juga meminta pertanggung jawaban keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Dusun (BUMDus).
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Isnaini menuturkan, sudah cukup lama masyarakat berdiam diri. Menurutnya kebijakan yang diambil Pemdus Bedaro mengenai BLT sangat mengecewakan. “Ada 9 tuntutan kami, yang harus dijelaskan oleh Pemdus Bedaro kepada masyarakat. Kita tahu penduduk Dusun Bedaro paling banyak di Kecamatan Muko-muko Bathin VII dibandingkan dusun yang lain, kenapa hanya 21 orang yang menerima BLT,” tanya Isnaini.
Rahmat salah satu masa aksi juga mengaku kesal terhadap Pemdus Bedaro yang tidak transparansi dalam penetapan penerima BLT dan DD. “Kita tahu berapa jumlah Anggaran Dana Desa pertahun, sementara yang menerima BLT hanya 21 orang,” cetusnya. Rahmat dalam aksi tersebut menuntut agar pemerintah desa/dusun memperlihatkan kepada masyarakat laporan pertanggung jawaban (LPJ) BLT DD. Dan dana BLT DD dibagikan semaksimal mungkin agar seluruh masyarakat terhindar dari sanksi sosial saling hasut menghasut.
Selain itu, masa aksi juga mempertanyakan alasan Pemdus Bedaro menentukan kouta penerima BLT. “Atas dasar apa Pemdus Bedaro mengambil kebijakan penentuan penerima BLT hanya 21 orang?” kata Rahmat. Selanjutnya, masyarakat juga meminta laporan perkembangan BUMDes/BUMDus? Seperti, Bank Kudu, Warung Thalanca dan Rumah Kreatif.
Aksi ini, mendapat pengawasan ketat dari pihak Polres Bungo, Kapolsek Muko-Muko Bathin VII dan Babinsa. Aksi warga ini disambut pihak Rio, BPD, juga tampak Camat Muko muko Bathin VII. Meski sempat suasana tegang saat orasi sedang berlangsung, namun bisa diredahkan oleh pihak kepolisian. Dari hasil aksi tersebut belum ada titik terang hingga pendemo dengan damai membubarkan diri. “Persoalan ini akan kita bawa sampai ke tingkat Kabupaten. Kita bakal menggelar aksi yang lebih besar lagi jika permasalahan tuntutan kami belum diindahkan,” tutupnya.
Terpisah, Thoirin Kepala desa (Rio) Bedaro saat dimintai keterangan terkait aksi masyarakat. Pihaknya telah menjelaskan kepihak pendemo namun pendemo belum juga merasa puas. “Kita tidak ingin menutup nutupi sedikitpun, kita siap persoalan ini mau dibawa sampai kemana jika terbukti ada salah. Saat ini tidak bisa kita jelaskan jika situasi emosi seperti ini,” ungkap Rio Thohirin.
Sumber: Jambi One
Tidak ada komentar:
Posting Komentar