Bungo - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo masih terus terjadi. Himbauan dan penindakan yang dilakukan Pemda dan aparat penegak hukum tidak membuat para penambang jera. Sebaliknya, mereka malah berani melakukan perlawanan. Minggu (10/5/2020), seorang anggota polisi jadi korban penikaman usai merazia PETI di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat. Korban adalah Kapolsek Pelepat AKP Suhendri. Dia mengalami luka tusuk di bagian bokong.
Informasi yang diperoleh penyebutkan, penikamam Kapolsek Pelepat terjadi di Desa Belukar Panjang. Kejadian berawal dari razia PETI yang dilakukan tim gabungan Unit Tipiter Polres Bungo dan Polsek Pelepat di Desa Batu Kerbau. Operasi tersebut menindaklanjuti informasi dari masyarakat. Sebelum kejadian, Tim gabungan turun melakukan penyelidilan ke lokasi pada Jumat, 8 Mei 2020. Tim terdiri dari 13 orang melakukan pengecekan lokasi PETI di Desa Batu Kerbau.
Selanjutnya, pada Minggu, 10 Mei 2020, pukul 09.00 Wib, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan. Tim menemukan alat berat yang digunakan oleh para penambang ilegal. Alat berat itu ditinggalkan operatornya. Kemudian anggota melepaskan part komputer dari alat Berat tersebut. Selanjutnya tim berangsur meninggalkan lokasi alat berat untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat. Jarak dari lokasi ditemukannya alat berat menuju Polsek Pelepat menempuh waktu lebih kurang dua jam dengan kondisi jalan Lumpur dan cuaca hujan.
Pada saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihadang oleh masyarakat setempat lebih kurang berjumlah 600 orang gabungan laki-laki dan perempuan. Terjadi keributan antara petugas dan masyakat desa. Kendaraan tim dari Polres dirusak masyarakat.
Personil gabungan berusaha mengamankan diri ke arah Camp PT. PML. ( Prima Mas Lestari ). Pada saat kejadian Kapolsek Pelepat AKP. Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong dan berhasil dilarikan 8 personil mengamankan diri di Camp PT. PML. Sementara 7 orang dari personil gabungan Polsek dan Polres masih dalam penguasaan (Disamdera) masyarakat Desa Belukar Panjang.
Dari pantauan di lapangan, tim gabungan Polres Bungo dibantu Tim Gabungan KODIM Muara Bungo Personil Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin oleh Kapolres Bungo beserta Dandim menuju Desa Belukar Panjang.
Kepala desa (Rio) Dwi karya Bakti, Kecamatan Pelepat, Suprianto mengatakan warga Desa Belukar Panjang menghadang polisi karena tidak terima salah satu warganya diamankan di lokasi PETI. "Dalam kejadian itu Kapolsek Pelepat jadi korban penusukan di bokong dan kini sudah di bawah di klinik terdekat,"kata Suprianto.
Informasi yang diperoleh, Tim gabungan dari Polda Jambi dan Polres Bungo bersama TNI berhasil membebaskan personel Polres yang disebelumnya dibawah penguasaan warga. " Kita sudah berhasil melakukan pengamanan terhadap personil yang dibawah penguasaan warga," Kata Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji saat dihubungi via ponsel Senin pagi. "Kita sedang mengembalikan situasi supaya kondusif. Saat ini sudah aman. Kondisi berangsur kondusif," katanya. Sementara itu Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan situasi di lokasi kejadian sudah berangsur kondusif.
Kronologis Pembebasan Sandera
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya aksi penyanderaan personil gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat oleh masyarakat Desa Batu Kerbau, pada Minggu pukul 23.15 WIB, Kapolres Bungo, AKBP Tri Saksono Puspo Aji langsung turun memimpin evakuasi terhadap personil tersebut. Pada Senin dini hari (11/5/2020) sekitar 02.30 WIB berhasil membebaskan para sandera dan tidak ada korban dalam pembebasan tersebut.

Tim yang turun ke lokasi terdiri atas personil Polres Bungo dan Polsek jajaran, tim lidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi dan dibantu personil dari Kodim Muaro Bungo. Setelah apel dipimpin oleh Kapolres, kemudian sekitar pukul 23.45 WIB pasukan bergerak menuju Desa Belukar Panjang, lokasi penyanderaan.
Pada Senin, pukul 02.28 WIB pasukan tiba di lokasi penyanderaan dan menemukan dua unit kendaraan yang digunakan oleh tim personil gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat dalam keadaan rusak. Mobil tersebut diamuk massa pada Minggu malam. Kaca mobil pecah dan ban rusak.
Saat tim pembebasan sandera tiba di lokasi, massa atau warga tidak lagi berkumpul di lokasi. Hanya ada beberapa tokoh masyarakat yang masih di lokasi. Yaitu Efendi (29) Kades atau Rio Batu Kerbau, Kholid (47) Kades/Rio Dusun Baru, Hasan Rawi warga atau anggota BPD Batu Kerbau, Malik, Arip warga Desa Batu Kerbau, Muhammad Zaki (47) tokoh masyarakat Batu Kerbau., Yusman (32) ketua pemuda Dusun Belukar Panjang, Dusun Batu Kerbau.
"Setelah bernegoisasi di lokasi, kondisi ke-15 orang personil tim gabungan Polres Bungo dan Polsek Pelepat seluruhnya dalam keadaan sehat dan selamat. Kapolsek Pelepat AKP Suhendri yang sempat mengalami luka tusuk di bagian 'bokong', sudah mendapatkan penanganan kesehatan di Klinik PT Prima Mas Lestari dan dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa," kata Kuswahyudi Tresnadi.
Sumber: Jambi One
Tidak ada komentar:
Posting Komentar