Bentrok Antar Dua Kampung di Bungo, Disulut Status di Facebook - Bentara Jambi

Jambi Terkini

Carousel

Bentrok Antar Dua Kampung di Bungo, Disulut Status di Facebook

Bungo - Bentrokan berdarah terjadi di Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Kamis dini hari (14/05) sekitar pukul 00.30 wib. Sekelompok pemuda dari Desa Dusun Lubuk Landai menyerang Dusun Candi. Penyerangan secara brutal tersebur menyebabkan bentrok antar dua kelompok pemuda dusun. Akibat kejadian itu, satu unit rumah dan belasan motor terbakar. Mobil Camat Tanah Sepenggal pun ikut jadi sasaran amukan masa. Kaca pecah dan mengalami kerusakan di bagian body.

Bentrok Antar Dua Kampung di Bungo, Disulut Status di Facebook

Tidak itu saja, Rio (Kades) Lubuk Landai, Anhar terkena tembakan senapan angin di bagian punggung belakang dalam insiden tersebut. Kemudian, seoràng warga Lubuk Landai atas nama Aprizal mengalami luka bacokan.

Informasi dari kepolisian menyebutkan, bentrok berdarah tersebut dipicu oleh unggahan di media sosial Facebook (FB). Ceritanya, Rabu (13/5/2020) akun FB atas nama Defrianto Darmawan Saputra, pelajar asal Dusun Candi mengunggah status berisi hinaan terhadap pemuda Dusun Lubuk Landai.

Status yang diunggah pukul 11.00 Wib itu pun viral namun Defrianto merasa tidak memosting status tersebut. Dia mengatakan akun yang berisi postingan hinaan dengan foto profil dirinya tersebut di hack/dibajak oleh orang lain. Akun tersebut dilaporkan warga ke Polres Bungo dengan surat pengaduan No. STPP/151/V/2020/SPKT/Res Bungo. Postingan yang sudah terlanjur viral di grup WA/Facebook tersebut membuat pemuda Dusun Lubuk Landai marah. Mereka merencanakan aksi penyerangan dan mencari oknum pemuda Dusun Candi tersebut dengan mengumpulkan massa lebih kurang 50 orang.

Pada Kamis dini hari, Pukul 00.15.00 Wib massa tiba di Dusun Candi dan melakukan aksi penyerangan. Namun pemuda Dusun Candi telah mengetahui rencana aksi tersebut. Mereka pun sudah siap siap, berkumpul di perbatasan dusun dengan membawa perlengkapan berupa kayu dan senjata tajam. Akibatnya bentrokan pun terjadi.

Mengetahui kejadian tersebut, Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji bersama anggota langsung turun ke lokasi mengamankan situasi. Kedua kelompok pemuda yang terlibat bentrok dibubarkan dan kembali ke dusun masing-masing.

Kapolres Bungo AKBP Trisaksono Puspo Aji mengatakan, kedua dusun telah dilakukan upaya damai. Sudah dilakukan pertemuan tokoh masyarakat kedua dusun, dihadiri pihak Kecamatan Tanah Sepenggal dan Koramil 416-02/Tanah Tumbuh. Dalam peruñdingan itu diputuskan memberikan sangsi adat berupa sebilah pisau. "Kemudian dilakukan perundingan perdamaian di kantor Bupati Bungo pagi ini," kata Aji.

Bentrokan berdarah di Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Kamis dini hari (14/5/2020) ternyata berawal dari kejadian pengeroyokan. Camat Tanah Sepenggal, Zukrianto mengatakan awal akar permasalahan adalah salah satu pemuda Pasar Lubuk Landai dikeroyok orang tidak dikenal di Dusun Candi. Sebenarnya, kata dia, kejadian pengeroyokan iti sudah diselesaikan secara damai. Tokoh adat dan kepala desa (Rio) melakukan damai dengan makan nasi putih bersama pada hari Rabu lalu.

"Usai perdamaian muncullah akun palsu di dalam facebook yang memicu terjadinya bentrok berdarah tersebut. Ceritanya, Rabu (13/5/2020) akun FB atas nama Defrianto Darmawan Saputra, pelajar asal Dusun Candi mengunggah status berisi hinaan terhadap pemuda Dusun Lubuk Landai, " katanya saat ditemui di sela-sela pertemuan menyelesaikan bentrok berdarah tersebut di Kantor Bupati Bungo, Kamis siang. 

Rozali, warga Dusun Candi yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, dalam kejadian Kamis dini hari, dua kali penyerangan dilakukan Pemuda Dusun Lubuk Landai ke Dusun Candi. Serangan pertama sempat mereka halau dengan kondisi aman. "Yang namanya antisipasi, kami menjaga dusun kami agar tidak terjadi bentrok. Entah bagaimana serangan kedua, sekitar pukul 00.30 wib terjadi serangan yang tidak bisa dihindarkan. Sehingga terjadilah pembakaran," ucap Rozali.

Asisten I Setda Bungo, Zulpandli mengatakan kedua dusun yang bertikai sepakat untuk berdamai. "Sudah aman. Kedua dusun sepakat berdamai. Karena, dilihat dari silsilah dari keturunan, kedua dusun tersebut masih sedarah," kata Zulpandli. Rapat perdamaian tersebut dihadiri amggota DPRD Provinsi Jambi asal Bungo, H Hasim Ayub, OPD, Danramil, kepolisan dan undangan lainya.

Sumber: Jambi One

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Breaking News