Antara Bakri dan Ratu Munawarah, Bisakah PAN Jambi Solid? - Bentara Jambi

Jambi Terkini

Carousel

Antara Bakri dan Ratu Munawarah, Bisakah PAN Jambi Solid?

Kota Jambi - Kemunculan Ratu Munawarah Zulkifli dalam bursa calon gubernur Jambi mengejutkan banyak pihak. Apalagi istri mendiang Mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin ini dianggap mampu mewakili trah Nurdin yang tidak pernah absen dalam setiap momen Pilkada. Sejumlah alat peraga yang terpasang di sejumlah papan reklame setidaknya menunjukkan sinyal turun gunungnya tokoh kharismatik dari kalangan perempuan ini yang saat ini juga masih berstatus kader PAN ini.

Antara Bakri dan Ratu Munawarah, Bisakah PAN Jambi Solid?

Lalu bagaimana tanggapan Ketua DPW PAN Provinsi Jambi H. Bakri yang kini sudah ditetapkan sebagai satu-satunya calon dari PAN? “Biasalah ya. Masak orang pasang baliho lalu dibilang mau maju gubernur,” kata H. Bakri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (15/5/2020). Apakah ada komunikasi dengan PAN baik tim maupun Ratu sendiri? “Tadi saya tanya tim Pilkada belum ada. Dengan DPW dan saya belum ada komunikasi,” ucapnya.

Yang jelas, penjelasan dari pengurus DPW PAN Provinsi Jambi tetap pada komitmen awal untuk memenangkan nama ketua DPW PAN H. Bakri berdasarkan rekomendasi dari DPP PAN. “Sampai tadi pagi ada bagi-bagi takjil saya beritahu tim pilkada, tetap komitmen yang satu itulah (H. Bakri, red),” katanya. Terkait munculnya figur kader PAN Ratu Munawarah, Ia menilai itu sikap pribadi. “Dari partai, kita kan punya mekanisme, muncul nama Bu Ratu, wajar sajalah, bicara partai diutus partai sesuai rekomendasi,” jawabnya.

Lalu bagaimana sejauh ini komunikasinya dengan calon lain? Sebagai anggota DPR RI, Bakri mengaku terus berkomunikasi dengan kepala daerah di Jambi. Namun bukan pada konteks Pilkada. Karena saat ini fokus adalah penanganan Covid-19. “Belum pernah komunikasi bahas pilkada. Saat ini yang penting adalah bagaimana membantu masyarakat. Betul-betul jeda dululah. Jangan melukai masyarakat. Ini juga instruksi DPP fokus pada penanganan Covid-19,” tegasnya. 

Apalagi jadwal Pilkad ajuga belum pasti. Mesti ada opsi Desember 2020, namun jika Juni wabah belum mereda, maka bisa saja ditunda kembali. “Dalam rakernas kemarin lewat video conference ketua umum instruksikan fokus membantu masyarakat seperti melalui bantuan sembako,”pungkasnya.

Tidak Cukup Andalkan Nama Besar Keluarga

Munculnya nama Ratu Munawarah dalam bursa Calon Gubernur Jambi mendapatkan tanggapan dari masyarakat. Di kalangan netizen, respon beragam muncul mulai dari dukungan hingga pertanyaan soal keseriusan Istri Mendiang Mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin. Ratu sendiri merupakan salah satu caleg DPR RI yang meraih suara terbanyak pada Pemilu 2009 lalu dan berhasil membawa 2 kursi PAN ke senayan. Sementara suaminya meraih suara diatas 80 persen dalam Pilgub pertama yang dilakukan secara pemilihan langsung pada tahun 2005.

Seperti diketahui trah nurdin jarang absen dalam setiap Pilkada sejak tahun 1999 lalu. Dari tiga Pilgub yang sudah digelar, keluarga ini hanya absen pada tahun 2010 lalu. Kendaraan politiknya PAN saat itu mengusung Madjid Muaz-Hich yang notabene di luar trah nurdin. Meski saat itu, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi adalah adik kandung Zulkifli Nurdin yakni Hazrin Nurdin. Terakhir pada 2015 lalu, trah Nurdin memajukan Zumi Zola, putra kandung Zulkifli Nurdin melawan incumbent H. Hasan Basri Agus (HBA) dan berhasil menang. Meski di tengah jalan harus berurusan dengan KPK dan digantikan wakilnya Fachrori Umar.

Pengamat politik Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia), Mochammad Farisi mengatakan munculnya Ratu Munawarah merupakan hal yang wajar. “Berlatar belakang keluarga tokoh politik, wajar bila kemunculan baliho dianggap signal bahwa Bu Ratu akan turun gelanggang, apapalagi waktunya mendekati pelaksanaan pilkada,” katanya Sabtu (16/5/2020). Hanya saja, tentu akan dilihat sejauh mana keseriusannya. Apakah hanya manuver dan wacana timnya saja. “Keseriusan bertarung akan terlihat bila seberapa massif baliho yang dipasang,” kata Farisi.

Dosen Fisipol Unja ini juga mengatakan, saat ini zaman sudah berubah. Tokoh-tokoh politik di daerah sudah lama pasang kuda-kuda. Bila hanya mengandalkan mengandalkan nama besar keluarga (ketokohan ibu ratu) belum teruji. “Paling tidak belum ada survey yang menunjukkan berapa digit angka popularitasnya,” jelas Ketua Kopipede Provinsi Jambi ini.

Soal posisi Ratu yang saat ini masih menjadi kader PAN, Farisi menjelaskan untuk mengusung calon melalui partai ada mekanismenya. Sampai saat ini keputusan telah dibuat mengusung H. Bakri menuju BH-1.” Namun namanya politik semua mungkin, sebenarnya suara PAN sangat seksi dgn 7 kursi, bila H Bakri tidak kunjung menemukan pasangan koalisi. Misal tetap jadi gubernur dan tidak mau jadi wakil) alternatif nya kader PAN lain seperti Bu Ratu bisa didorong menjadi calon wakil gubernur,” saran Faris.

Pengunduran waktu pelaksaan pilkada juga memberikan keuntungan bagi kandidat yang kemarin ragu-ragu, masih cukup waktu, bila serius bu ratu bisa tancap gas bersosialiasi dan menawarkan harapan baru. “Sebagai tokoh perempuan, tentu sosok beliau bisa mewarnai blantika perpolitikan Jambi saat ini yang di isi kaum adam semua,” ucap Farisi. Makanya, tentu jika Ratu serius maju, maka masyarakat akan menunggu visi misinya untuk pembangunan Jambi. “Karena membangun Jambi tidak cukup hanya bermodal paras menawan (ganteng/cantik) di baliho. Karena pilkada 2015 harus dijadikan pengalaman,” pungkasnya.

Sumber: Jamberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Breaking News