Jakarta - Wabah Covid-19, membuat daya tahan pengusaha semakin lemah termasuk di bisnis perhotelan. Catatan dunia usaha sebanyak 1.700 hotel berhenti beroperasi, karena tak sanggup menopang biaya operasional tanpa ada pemasukan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani yang juga Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, tak sedikit pengusaha yang gulung tikar, bahkan rela menjual asetnya, demi bisa bertahan di masa sulit.
"Sektor perhotelan, ada 1700 hotel yang menyatakan berhenti beroperasi. Pengusaha yang jual hotel juga ada saja. Kalau harga cocok, transaksinya kemungkinan ada. Pertanyaannya, siapa yang mau membeli usaha, di tengah pandemi? Saya kok tidak yakin ada," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, melalui Skype Jumat (8/5).
Ia menyebut, dari beberapa stimulus yang disiapkan pemerintah, nyatanya pengusaha tetap kesulitan mempertahankan bisnis dan memilih untuk cari selamat, di tengah masa sulit ini. "Memang, kami ini telat menghitung daya tahan kita. Sebab itu, jika tidak melakukan sesuatu hal yang signifikan, kemampuan dari sektor riil hanya sampai akhir Juni," jelasnya.
Selain mengharapkan stimulus modal kerja untuk menghidupkan kembali usaha perhotelan, ia berharap pemerintah juga dapat mendukung pemulihan ekonomi, lewat rancangan jaring pengaman sosial bagi pekerja.
Sumber: CNBC Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar