Kota Jambi - Bulan Ramadhan kali ini, berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya, hampir di setiap sudut kota sudah berdiri pasar bedug. Tapi tidak kali ini. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pemerintah meniadakan pasar bedug.
Jalanan terlihat lebih lengang. Bisa dihitung jari orang-orang yang melakukan ngabuburit. “Sepi tahun ini. Bingung juga cari makanan untuk buka puasa,” kata salah seorang warga. Ita (32) warga Pasir Putih yang berjualan di Jalan Siagian, Kelurahan Pasir Putih, tepatnya di dekat simpang PU menuju arah bandara Sulthan Thaha Jambi, mengatakan pada tahun sebelumnya banyak pedagang takjil yang berjualan di kawasan tersebut.
“Mungkin karena covid ini bang, karena di sini rame bulan puasa,” kata dia, Jumat (24/4). Menurutnya, Covid-19 ini membuat ketakutan pada masyarakat, terlebih himbauan pemerintah yang melarang untuk tidak banyak keluar rumah jika tidak penting. Dengan demikian, berimbas pada dampak ekonomi.
“Kami buka dari jam 13.00 tadi, pas sudah selesai jumatan, tapi sampe sekarang masih sepi,” tambahnya. Selaian itu, di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya di dekat Transmart Kota Jambi banyak pedagang takjil yang berjualan menjelang buka puasa. Namun, kali ini hanya ada beberapa pedagang saja yang terlihat di sana.
Di tahun ini, Pemkot Jambi menerapkan sistem pasar bedug secara online, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Mohon maaf kepada pedagang makanan, di Kota Jambi untuk bulan Ramadhan 1441 Hijriah tahun 2020 ini, pasar bedug kita tiadakan dan akan diganti dengan pasar bedug secara online,” sebut Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, baru-baru ini.
Dijelaskannya, Pemkot Jambi melalui Disperindag nantinya akan mendata pedagang makanan atau pedagang kuliner yang biasa membuka pasar bedug pada bulan Ramadahan. Pendataan tersebut dilakukan untuk mendapatkan nomor telepon atau jejaring sosial yang akan digunakan pedagang dalam sistem pasar bedug daring.
Setelah nomor telepon pedagang kuliner tersebut dihimpun, Pemkot Jambi melalui bagian Humas Setda Kota Jambi akan mensosialisasikan dan menginformasikan kepada masyarakat luas nomor-nomor telepon tersebut. Sehingga masyarakat tidak perlu mencari-cari nomor telepon tersebut untuk melakukan pemesanan menu berbuka puasa pada saat bulan Ramadahan.
Sumber: Jambi Independent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar