Washington DC - Di tengah krisis akibat wabah virus corona, ribuan warga di sejumlah negara bagian AS menggelar demonstrasi akhir pekan kemarin. Setelah beberapa bulan sejak AS mengalami kasus pertama Covid-19, Negeri "Uncle Sam" kini menjadi pusat penyebaran wabah terbesar dunia. Otoritas kesehatan setempat mencatatkan lebih dari 765.000 kasus penularan virus corona, dengan hampir 41.000 di antaranya meninggal.
Kamis pekan lalu, dalam 24 jam, ada 4.591 warga Amerika Serikat yang meninggal. Menjadi angka kematian terbesar dalam sehari di negara tersebut. Namun di tengah angka kematian yang tinggi, Presiden Donald Trump sudah membicarakan mengenai dibukanya kembali beberapa pusat bisnis 1 Mei mendatang.

Apakah semua negara bagian memiliki kasus Covid-19?
Ya, di mana penularan antar-warga pertama tercatat pada Februari. Kemudian di pertengahan Maret, hampir semua wilayah AS melaporkan infeksi. Seluruh 50 negara bagian, 4 teritori, dan daerah khusus "District of Columbia", yang meliput ibu kota Washington, melaporkan kasus pada. Penularan terus terjadi di sejumlah negara bagian terus diumumkan otoritas, di manat tren penyebarannya bergeser di kawasan Tenggara.
New York, negara bagian dengan penduduk keempat terbesar, menjadi pusat penyebaran dengan 236 ribu kasus dan 17 ribu kematian. Rumah sakit di sana masih melaporkan adanya 2.000 ribu pasien setiap hari. Tetangga New York, New Jersey melaporkan adanya lebih dari 81 ribu kasus, dengan 4 ribu kematian. Sedangkan Massachusetts, Pennsylvania, California dan Michigan semuanya memiliki masing-masing 30 ribu kasus virus corona.
Mengapa terjadi demonstrasi?
Gubernur di setiap negara bagian mempunyai kewenangan untuk memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran. Mereka kini menghadapi protes dari rakyatnya sendiri, karena penutupan tempat-tempat usaha mulai memengaruhi kehidupan ekonomi lokal.
Para pengunjuk rasa mendesak peemrintah negara bagian untuk menerapkan pencabutan karantina dan agar bisnis dapat beroperasi kembali. Minggu, unjuk rasa dilaporkan terjadi di Texas, Indiana dan Wisconsin, setelah sebelumnya terjadi juga di Ohio, Texas, North Carolina, Kentucky, Virginia, Michigan, Minnesota dan Idaho.
Trump nampaknya mendukung demonstrasi itu. Terlihat dari unggahanya agar pendemo membebaskan Michigan, Minnesota, dan Virginia, yang diperintah gubernur dari Partai Demokrat. Di negara bagian yang dikuasai Demokrat, yang penduduknya perkotaannya padat, seperti Detroit dan Seattle, dampak pandemi sangat terasa. Sementara di negara bagian yang banyak penduduknya tinggal di kawasan pertanian, dikuasai Partai Republik, jumlah kasus corona lebih sedikit.
Namun unjuk rasa juga tetap terjadi di negara bagian yang dikuasai Partai Republik, termasuk di Texas dan di depan rumah Gubernur Indiana. Warga Texas meneriakkan kata-kata "izinkan kami bekerja", di saat lebih dari 1 juta orang sudah melaporkan diri berstatus pengangguran, sejak krisis terjadi.
Apakah semua negara bagian menerapkan lockdown?
Tidak semua. Pembatasan yang dilakukan berbeda-beda antar negara bagian. Sebagai contoh, kebanyakan negara bagian menerapkan pembatasan tidak boleh berkumpul lebih dari 10 orang. Di California dan New York, warga hanya boleh keluar rumah dengan alasan untuk bekerja atau nerbelanja kebutuhan pokok.
Restoran dan bar juga ditutup hampir di seluruh negara bagian, kecuali untuk layanan bawa pulang. Sekolah sudah ditutup sejak bulan Maret, dengan kemungkinan dibuka di akhir Mei. Untuk pertama kalinya, warga bisa mendatangi beberapa pantai di Florida, namun masih ada pembatasan kegiatan dan jam buka. Negara bagian lain akan mulai melakukan transisi ke untuk membuka kembali akses dan mengizinkan sejumlah kegiatan dalam beberapa waktu mendatang.
Jadi kapan pemulihan ekonomi akan dimulai?
Belum ada kejelasan, Sebabnya, masing-masing negara bagian akan memberlakukan kelonggaran bergantung seberapa aman situasi yang mereka hadapi. Menurut Kementerian Tenaga Kerja AS, 22 juta warga sudah mengajukan permintaan tunjangan sosial dalam empat minggu terakhir sampai 11 April.
Banyak pengamat ekonomi menyebut Negeri "Uncle Sam" bakal memasuki resesi. Karena itu, Trump ingin membuka negaranya sesegera mungkin. Bahkan, presiden dari Republik tersebut telah meluncurkan apa yang disebut sebagai Opening Up America Again, dan dibagi dalam tiga tahap. Ia mengatakan negara bagian seperti Montana, Wyoming dan North Dakota akan bisa melakukan pembukaan tahap pertama "segera mungkin karena mereka memenuhi semua kriteria".
Para pakar kesehatan mendukung langkah itu. Nantinya, putri dan menantu Trump, Ivanka beserta Jared Kushner, akan masuk ke dalam dewan pemulihan. "Ketika seseorang menjadi Presiden AS, otoritasnya total," kata Trump sebelumnya, merujuk pada otoritasnya untuk mengambil keputusan terkait membuka kembali negara.
Namun para pakar hukum mempertanyakannya, karena sistem federal yang dianut AS, di mana gubernur negara bagian yang berhak menentukan keputusan di wilayah masing-masing. Presiden Trump kemudian mengakui hal tersebut dan mengatakan "terserah kepada gubernur negara bagian", kapan akan melonggarkan pembatasan.
Sumber: Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar